Selasa, 15 Januari 2013

Alasan Kemendikbud Mengganti Kurikulum

Kurikulum 2013

Perubahan kurikulum pendidikan yang direncanakan akan dilakukan pada tahun ajaran baru mendatang (Juni 2013) mendapat wacana penolakan dari berbabagai pihak. Salah satunya Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

Menurut Sekretaris Jendral (Sekjen) FSGI, Retno Listyarti, hasil berbagai survei menunjukkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Dan sayangnya, rendahnya kualitas pendidikan ternyata di jawb salah oleh pemerintah. Retno menilai kebijakan pemerintah (kurikulum 2013) dinilai tidak tepat untuk menyikapi persoalan pendidikan di Indonesia.

"Jawaban pemerintah tidak sesuai dengan penyakit  yang diderita oleh pendidikan Indonesia. Harusnya kualitas guru dulu yang dibenahi bukan perubahan kurikulum. Sebagus apa pun kurikulumnya tapi kualitas guru tidak dibenahi, maka tidak akan ada perbaikan," kata Retno seperti dilansr dari Okezone.

Retno mengatakan, perubahan kurikulum tidak jelan dan tidak melibatkan guru. Kualitas guru yang masih rendah, sehingga kesiapan guru untuk mengimplementasikan kurikulum baru sanagt minim. Apalagi dengan jangka waktu enam bulan. Melatih guru untuk siap menghadapi kurikulum 2013 dalam waktu yang terbilang singkat dikatakan Retno seperti sulap.

Karena itulah Retno menganggap kurikulum abru tidak akan meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

Alasan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) Mengganti Kurikulum

Gagalnya sejumlah sekolah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), adalah salah satu alasan Kemendikbud mengganti kurikulum lama dengan yang baru.

Menurut Zulfikri Anas, perwakilan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud, hasil monitoring dan evaluasi Kemendikbud menunjukkan sejumlah sekolah tidak mampu membuat KTSP.

Zulfikri Anas mengatakan, "Kalaupun mampu, ternyata kurikulum tersebut tidak dibuat oleh sekolah. Bahkan silabus dan bahan RPP tidak dibuat guru. Mereka bisa membelinya, jadi tidak bikin guru pintar," ujarnya pada Diskusi Kurikulum 2013 di acara Teknologi Pendidikan (TP) Expo 2013 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur, Selasa (15/1/2013).

Ketidaksiapan guru dalam menghadapi perubahan kurikulum dinilai Zulfikri adalah persoalan pemerintah daerah. Kurangnya pelatihan guru merupakan kesalahan Pemda, karena menurutnya seharusnya Pemda mengalokasikan dana yang sesuai dengan jumlah guru yang akan dilatih. Karena tambahnya lagi, ini bukan cuma tugas pemerintah pusat, daerah pun harus menngambil bagian dalam hal pelatihan guru.


Description: Salah satu alasan perubahan kurikulum di tahun 2013 Rating: 4.7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kawan sedusun berkomentar. Tapi ingat, harus berkaitan dengan artikel, No Live Link & No SARA No kata-kata PO**O dan tidak menautkan Link yang "berbahaya"